Selasa, 01 November 2011

Pemerintah Tidak Mendukung Panitia Pemenangan Pulau Komodo

Panitia pemenangan Pulau Komodo menjadi keajaiban dunia tetap laju meski tak ada restu dan dukungan pemerintah. Hasil vote sementara, Pulau Komodo kini ada di peringkat kelima, di bawah Hutan Amazon di Amerika Serikat, Gunung Kilimanjaro di Tanzania, dan Sungai Puerto Princize di Filipina.

Anjing menggonggong kafilah berlalu. Panitia pemenangan tak hirau meski kredibilitas penyelenggara kegiatan ini, Yayasan Pendiri 7 Keajaiban Dunia (New 7 Wonder Foundation), diragukan. Mereka pun menampik tudingan kalau Pulau Komodo terpilih justru akan merusak lingkungan dan mempercepat kepunahan komodo.

Ketua Pemenangan Komodo Emmy Hafild menilai semua keraguan itu tak masuk akal. "Sekarang, kalau pun banyak yang datang, tentu pengelola Taman Komodo tak sembarangan. Manajemen Taman Nasional mengatur itu. Kemana turis datang," kata Emmy.

Pemerintah bergeming. Pemerintah berkeras, Indonesia tak akan rugi jika Pulau Komodo gagal menjadi tujuh keajaiban dunia. Apalagi, menurut Bekas Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, sebelum woro-woro Pulau Komodo masuk nomimasi tujuh keajaiban dunia, pulau di ujung NTT itu sudah ramai dikunjungi turis.

"Kunjungan turis naik 400 persen sejak dua tahun lalu. Jadi kita lihat, untung sudah dapat,  nama sudah dapat," kata Jero. "kalau kita disuruh jadi tuan rumah tapi harus mengeluarkan US$ 45 juta, eman-eman uang negara." 

Pernyataan Jero Wacik seiring dengan penilaian para pengamat lingkungan dan pemerhati satwa. Mereka mengatakan, tak penting apakah Pulau Komodo diakui menjadi keajaiban dunia atau tidak. Yang utama, kata mereka, justru melestarikan komodo agar tidak punah dan menyejahterakan warga di Pulau Komodo. (sumber)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Agung Nugroho | Bloggerized by Beyuk - Premium Blogger Themes | Holigans