Minggu, 10 Februari 2013

4 Mitos Seputar Herpes


4 Mitos Seputar Herpes
PENYAKIT menular akibat hubungan seksual semakin mengintai.

Menurut data U.S. Centers for Disease Control and Prevention, sekitar 1 dari 6 orang dewasa di Amerika Serikat mengidap herpes, penyakit menular melalui hubungan seks (Sexually Transmitted Disease – STD) yang terjadi akibat virus herpes simplex. Agar terhindar dari penyakit berbahaya ini, Anda perlu tahu fakta dan mitos seputar herpes.
Mitos: Saya tidak mengidap herpes jika saya tidak merasa sakit
Herpes bisa hinggap dalam tubuh selama bertahun-tahun tanpa gejala yang jelas terlihat. Itulah sebabnya, banyak orang yang tidak sadar jika mereka mengidap herpes. Gejala yang lazim terlihat ialah luka kecil di sekitar alat kelamin yang bentuknya seperti jerawat dengan cairan bening di dalamnya. Luka ini menimbulkan rasa perih seperti terbakar.
Mitos: Saya tidak mungkin mengidap herpes jika saya tidak melakukan hubungan seks
Herpes ditularkan melalui kontak fisik dengan pengidap, tidak hanya melalui hubungan seks. Ini berarti Anda dapat tertular lewat berciuman, seks oral, atau bahkan hanya dengan menyentuh area kulit yang terkena herpes. Menggunakan kondom dapat mengurangi resiko penularan herpes melalui hubungan seks, namun keampuhannya tidak 100%.
Mitos: Herpes dapat disembuhkan
Di film The Hangover, ayah Alan (diperankan Jeffrey Tambor) memberi nasehat kepada calon menantunya, Doug (Justin Bartha), “What happens in Vegas, stays in Vegas. Except herpes, it will come back to you – Apa yang terjadi di Vegas, tetap ada di Vegas. Kecuali herpes, penyakit itu akan kembali padamu.” Ya, sekali Anda terkena herpes, virus itu akan ada dalam tubuh Anda selamanya. Kabar baiknya, para pakar medis telah menemukan pengobatan yang mencegah luka akibat herpes sering muncul. Jika biasanya luka-luka ini muncul dua kali dalam setahun, setelah diobati hanya akan muncul sekali saja.
Mitos: Pengidap herpes tidak bisa punya keturunan
Inilah yang paling ditakutkan para pengidap herpes. Kekhawatiran akan menularkan herpes pada si kecil membuat para wanita cemas. Tapi tenang saja, riset membuktikan, tak sedikti pengidap herpes yang melahirkan bayi yang sehat, tanpa terkena virus dari sang ibu. Jika herpes menjalar di area vagina, dokter akan menyarankan untuk melakukan proses kelahiran melalui metode Caesar. sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Agung Nugroho | Bloggerized by Beyuk - Premium Blogger Themes | Holigans